Hari ini Ahad, 27 bulan kedua untuk kesekian kalinya aku mampir ke Tugu Monumen Nasional, tugu monumental sebagai pengingat zaman rezim Soekarno yang begitu bersemangat membangun NKRI tercinta.Hari ini aku tak sendiri seperti tahun sebelumnya, ada si parkan yang sebenarnya aku yang menemani pemuda domisili Blitar ini karena sebelumnya ada voting wisata hahaha,dari 6 orang yang aku sms, zainal pengen ke Kota Tua, Mas Mochamad Pengen ke Ragunan tapi akhirnya membelot ikut zainal ke Kota Tua, si parkan pengen Istiqlal sambil mampir ke Monas, ikhsan g bales bales, anto ngikut aja dan aku sebagai mediator.Kota Tua dimenagkan karena paling banyak peminatnya sedang yang lain hanya personal pemilih.Oleh karena itu kami maen -- maen ke Kota Tua.
Kota Tua, g terlalu jauh berbeda dengan Benteng Vredeburg di Jogja hanya kalau Kota Tua berupa kompleks beberapa museum, ada bangunan museum wayang, ada bangunan museum ehhmm mungkin museum jakarta karena isi nya tentang jakarta tempo dulu, museum keramik, dsb.Kami berkeliling di lingkar luar kompleks dan sempat menemukan sesosok laki - laki yang bersampan mungkin mengais sampah di sungai lebar dekat kompleks Kota Tua ini.Sungguh sangat irono di kota megapolitan semacam Jakarta di tengah kota lagi masi ditemukan kejadian semacam ini dan aku kira g sedikit jumlahnya.hahhh sayang belum puas berkeliling air Alam sudah berjatuhan menyapu debu - debu yang beterbangan.Putusan atas reaksi ini adalah "yuuukk masuk museum aja daripada keujanan!" satu dari kami mengajukan usulan.Ya, mungkin itu yang terbaik dan masuk lah kami ke museum mungkin namanya museum jakarta karena aku sendiri g tau persis namanya.
jam 16.00 Mas Moe ada syuro sehingga pemuda bandung ini berharap pulang sebelum Ashar dan dua di antara kami sepertinya juga pengen istirahat akhirnya kami terpecah jadi dua,tiga dari lima pulang dan sisanya aku dan parkan mampir dulu ke Monas dan Masjid Istiqlal.Kami berpisah di Stasiun Kota.Mereka bertiga naek Kereta biasanya kereta tujuan Serpong, sementara kami berdua naek Transs Jakarta menuju Monas karena jika ke Istiqlal dulu harus ganti jalur Busway transit di shlter Harmony baru turun di Shelter Djuanda.Dari pada begitu kami ke Monas dulu aja nanti pas Ashar aja sekalian sholat kalo ke Istiqlal.
"Next stop Monas,Please check your belonging and step carefully"
suara ini menandakan kami harus bersiap untuk turun.Kami turun di shelter Monas dan berjalan ratusan meter menuju Monas.
"wwwwwwwwuuuiiihh ramenya!", teriakku
.iyaaa,hari ini week end pantaslah kalo seramai ini.Wah kalo masuk lewat pintu jauh,hmmm kami lewat pagar aja deh haha alias manjat pagar.baru juga maw mulai manjat eeehhh nasib sial,dipergoki kami oleh orang entah siapa
"mas lewat sana!!!"
hiiiihhhh padahal barusan juga ada yang manjat kenapa g dimarahi bung???yaa udahlah dari pada malu, bertengkar, walaupun posisi kami emang salah sih, kami lewat pintu biasa aja lah.
"Mahasiswa bu' dua!", ucapku diloket masuk,
anehnya ibu nya hanya minta IDR 3000 aja padahal dulu pas sendiri kaya nya kena 4500 untuk sampe di Cawan.
"g sampe ke puncak bu'?",tanyaku.
"Ohh tidak dek, liftnya baru diperbaikki".
Artinya kami g bisa naek ke Plataran puncak cukup di Cawan aja.ya gapapa lah sekedar buat nongkrong lagian klo udah jam dua siang gini maw naek jam berapa?dulu ngantri abis dzuhur aja dapetnya Ashar kok.
"tiketnya jangan dibuang ya buat naek kereta gratis!!" pinta petugas masuk.
Kereta apa yang dimaksud?tentu aja kereta yang muter - muter di kompleks ini lah masa kereta lokal :).Okeey kami masuk turun di lantai dasar Diorama dan menuju tempat Wudlu untuk Sholat Dzuhur dulu.Kemudian Naek ke lantai atas tempat pidato proklamasi, sayang saat itu g diputer.Kami naek lagi ke Plataran Cawan dan di sinilah pemberhentian terakhir yang bisa dikunjungi.Seandainya lift ngga rusak masih ada satu tempat lagi yaitu Palaran Puncak.Palataran itu hanya mampu kulihat bagian bawahnya saja dari Cawan.Spontan janji tahun lalu masuk dalam pikiran dan senyumku sedikit melebar.
Rentetan kenangan muncul bersama - sama masuk di alampikiran.Mereka memvisualkan wujud di sana.dimulai dari suntuknya sabtu malam 13 february 2010.Aku butuh penyegaran, dimana aku bisa duduk santai dan memandang lepas.
"Ahh,dimana y?", pikirku.
"Raguan? ahh engga',TMII ? ngga' juga, Acol ?mahal.ehhhmmm Monas aja deh yang deket murah lagi". Okey pagi nya jam 06.00 14 februari sama dengan hari ini aku sendiri aja pergi menuju stasiun Pondok Ranji menuju Stasiun Pasar Senen.Sialnya sebetulnya kereta ini kereta langsung tapi karena terbiasa transit di Tanah Ababng maka aku turun di sana heeehhh dan nunggu lagi deh.Jam 10.00 baru keretanya maw mengantar dan menurunkan di Stasiun Akhir Pasar senen.Lagi - lagi bocah kurang info, walaupun yakin di Senen ada shelter tapi g tau di mana letaknya.Muter - muter,
"lhoh ini Lapangan Banteng thoh???",aku baru tahu karena jarang maen ke sini.
"haaaaaaaaaa itu Kantor Kementerian Keuangan!!!!"
wah kesasar malah dapet pengetahuan baru.
"Mas Agus penempatan Itjend, di situ kali y kantornya?", "ah tapi ini bukan tujuanku.
beginilah kalo orang g tau g mau nanya hasilnya "sesat di jalan".Hasilnya kaya orang bego dijalan.
"huuuhhh daripada g jelas gini mending buka mulut aja,di mana ya ada orang yang bisa di tanya?"
aku bergumam.
"beeuhhhh jalan kok sepi siihh?"
"waduhhh".
Ada orang mungkin orang ini tau,
"permisi, Pak,maaf numpang nanya kalo shelter Senen dimana ya?"
"Shelter Senen y?"
"iya pak"
"itu dek,lurus aja!"
"cuman lurus pak?"
"iya"
"jauh g ya pak?"
"lumayan"
yah emang cuma lurus tapi emang lumayan pegel juga jalannya.
"hahh nampak juga sheltet senen!!!"
"capcuzzz lah"
seger setelah membayar 3500 kini giliran trans jakarta mengantarku ke Monas.nyaman kursi empuk ber AC, gerahku mulai terhapus.Trans koridor 5 terus melaju melewati Pal Putih - UI Salemba - Matraman.Transit dan pindah ke koridor 4 melewati manggarai kemudian pasar rumput lalu halimun dan transit lagi ke Dukuh Atas 2.setelah transit dan menyeberang ke Dukuh Atas satu naek lagi trans koridor satu.Emang lagi nasib ketiban sial..salah arah.
"lhoh kok Senayan?"
"lhah Gelora bung Karno?"
":( salah arah"
weh weh weh sudah buta arah g ngliat papan arah lagi, y aa lanjut ke Blok M ajalah ntar naek lagi ke Monas...
3500 dibayarkan lagi ke loketuntuk dapet satu tiket trans.
"g boleh ceroboh lagi!!"
naek dari loby menuju pintu shelter dan berangkat lah...Terminal Blok M - Masjid Agung Al Azhar - Bunderan Senayan - Gelora Bung Karno - polda metrojaya - teruus ke Bunderan HI - Bang Indonesia daaaannn shelter depan adalah Monas.
"Akhirnya!!!"
Aku berjalan lagi mungkin nyampe 1 km untuk menginjakkan kaki di Plataran Cawan.Dan di sini lah awal dari kelahiran janji - janji yang sebelumnya terkandung dari rahim pikiran kami.di keramaian Monas, tugu yang menantang langit ini,aku duduk sendirian.Ku layangkan mataku ke gedung - gedung tinggi depan.Capek udah agak hilang aku turun lagi ke lantai dasar untuk sholatMushola yangcukup kecil sepertinya g lebih dari 4 x 4 m tapi suasananya tenang dan adem. Dzuhur.Empat roka'at selesai,sesaat mau meninggalkan mushola, ada seorang wanita yang sepertinya tidak asing yang juga telah selsai sholat dzuhur.Ah tapi aku g mau SYSKSD alias sok yes sok kenal sok deket.Aku tinggalkan dia dan naek lagi ke Cawan.Sekarang hal yang menjemukan,apalagi kalo bukan ngantri.setengah jam... satu jam..berlalu ...hah sampai juga didepan pintu Lift yang membawa ke Plataran Puncak pas saat adzan ashar berkumandang.Kuputar wajahku ke kanan ke kiri dan ke belakang.Wanita itu lagi,gadis berjilbab biru tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.Aku semakin yakin pernah melihatnya dan sepertinya dia juga memikirkan sesuatu saat pandangan kami berada pada satu garis,namun entah apa yang dipikirkannya entah lah.Sesaat saja kami berpandangan dan saat pandanganku ku kembalikan ke depan pintu lift,lampu indikator sudah menampakkan angka 1.Pintu terbuka dan giliranku naek setelah kakiku capek berdiri berjam-jam.
Ini dia Plataran Puncak.Pandangan sangat luas sekali dari tempat ini dari ketinggian ratusan meter dari dasar.Di satu sisi terlihat megahnya gedung - gedung tinggi tapi di sisi lain terlihat pula kepadatan megapolitan Jakarta.Limabelas menit kemudian dari pintu lift keluarlah dia.Sepertinya hanya sendiri.Jarak kami tidak lebih dari dua meter ketika dia keluar dan aku berdiri di depannya dan....
"Assalamu'alaikum
med sore
lo yang di mushola tadi kan?" dia menyapa duluan sembari senyum kecil
"wa alaikum salam
iya
sepertinya kita pernah kenal tapi dimana gitu
lupa",jawabku bingung
"amanina"
"Amanina? masih diriku blm nyambung"
"lo Ken ya kalo g salah"
"hehhhh?"
aku mulai paham dengan kunci itu.Ken dari Kencana nama yang kupakai pada saat MOT IDC Training Motivasi Intellectual Developmen Center di Depok,Jawa barat.
"iya ya ya aku ingat tapi nama kamu keknya bukan Amanina
ehhmmm nina Hukum UI Depok,iya kan?"
"haha ingat juga lo,kita ketemu pertama pas MOT di Depok,
Amanina kan berarti Harapan,kalo nina apaan coba? tapi emang gitulah nickname
gue pengen nyamperin dari tadi abis dari mushola tapi gmn gt"
"hahaha sama tapi takutnya salah ntar dikira sok kenal lagi , kan malu"
(to be continued)